Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Untuk Penyebaran Agama Islam Di Indonesia
Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Di Indonesia
Para Ulama sangat merasa memilik tanggung jawab berdakwah sehingga perihatin dengan nasib umat serta generasi berikutnya. Pondok Pesantren di Indonesia di bangun pada zaman penjajahan. Pada masa penjajahan Belanda latar belakang pondok pesantren juga dijadikan sentral koordinasi antar kaum muslimin untuk membangun sumber daya masyarakat sekaligus menuju cita - cita kemerdekaan. Pondok Pesantren Jombang Jawa Timur berdiri pada tahun 1838 M. Pondok Pesantren Tebuireng berdiri pada tahun 1899 M. Pondok Pesantren Darul ulumm Peterongan Jawa Timur berdiri pada tahun 1885 M. Pondok Pesantren Al munawir Krapyak Yogyakarta berdiri pada tahun 1909 M. Pesantren kategori ini telah menggunakan kurikulum yang tersusun meskipun biasanya juga mempertahankan pola pembelajaran klasik semacam metode bandongan, sorogan, dan halaqah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latar belakang berdirinya pondok pesantren di Indonesia adalah karena kepentingan keagamaan dan kebangsaan tidak ada pesantren yang didirikan karena alasan ekonomi pendirinya.
Sejarah Pondok Pesantren Tebuireng
Pondok ini merupakan salah satu dari pondok pesantren yang tertua dan terkenal di Indonesia. letaknya di desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Jawa Timur. Kurang lebih 8 km arah tenggara dari kota Jombang.
Pendirinya adalah Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari pada tanggal 26 Rabiul Awal 1317 / 1899 Masehi. Secara beruntun, Pemegang Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng setelah Hadratusy Syaikh wafat adalah K. Abdul Wahab Hasyim. ( 1947 - 1953 ) kemudian di teruskan oleh K. Khalid Hasyim ( 1952 - 1965 )
kemudian setelah beliau wafat di teruskan oleh
K. Yusuf Hasyim, Paman dari KH. Abdurahman Wahid ( Gus Dur ) dari tahun ( 1965 - sampai sekarang.
Pada mulanya sangat sederhana sekali bangunannya terdiri atas sebuah bidang bujur sangkar yang luasnya hanya beberapa meter dan dindingnya terbuat dari bambu. Bangunan tersebut terdiri atas dua bagian, bagian depan untuk shalat dan mengaji sedangkan bagian belakang digunakan untuk tempat tinggal KH. Hasyim Asy'ari dan keluarga. Berawal hanya dari beberapa santri saja makin lama makin berkembang menjadi duapuluhdelapan santri dan terus berkembang sampai ada ratusan santri dari berbagai daerah di Jawa pada umumnya.
Perkembangan Pondok Pesantren Tebuireng dari segi fisik sampai sekarang juga masih tampak, dimana luas pondok sekarang sekitar enambelas hektar yang terdiri atas berbagai gedung baik untuk asrama santri, santrinya sekarang mencapai seratu ribu santri ini belum termasuk anak anak sekolah.
Pondok Pesantren Tebuireng merupakan salah satu pondok terbesar di tanah Jawa dan selalu melahirkan santri santri terbaik dari semua jurusan.
Para Ulama sangat merasa memilik tanggung jawab berdakwah sehingga perihatin dengan nasib umat serta generasi berikutnya. Pondok Pesantren di Indonesia di bangun pada zaman penjajahan. Pada masa penjajahan Belanda latar belakang pondok pesantren juga dijadikan sentral koordinasi antar kaum muslimin untuk membangun sumber daya masyarakat sekaligus menuju cita - cita kemerdekaan. Pondok Pesantren Jombang Jawa Timur berdiri pada tahun 1838 M. Pondok Pesantren Tebuireng berdiri pada tahun 1899 M. Pondok Pesantren Darul ulumm Peterongan Jawa Timur berdiri pada tahun 1885 M. Pondok Pesantren Al munawir Krapyak Yogyakarta berdiri pada tahun 1909 M. Pesantren kategori ini telah menggunakan kurikulum yang tersusun meskipun biasanya juga mempertahankan pola pembelajaran klasik semacam metode bandongan, sorogan, dan halaqah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latar belakang berdirinya pondok pesantren di Indonesia adalah karena kepentingan keagamaan dan kebangsaan tidak ada pesantren yang didirikan karena alasan ekonomi pendirinya.
Sejarah Pondok Pesantren Tebuireng
Pondok ini merupakan salah satu dari pondok pesantren yang tertua dan terkenal di Indonesia. letaknya di desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Jawa Timur. Kurang lebih 8 km arah tenggara dari kota Jombang.
Pendirinya adalah Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari pada tanggal 26 Rabiul Awal 1317 / 1899 Masehi. Secara beruntun, Pemegang Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng setelah Hadratusy Syaikh wafat adalah K. Abdul Wahab Hasyim. ( 1947 - 1953 ) kemudian di teruskan oleh K. Khalid Hasyim ( 1952 - 1965 )
kemudian setelah beliau wafat di teruskan oleh
K. Yusuf Hasyim, Paman dari KH. Abdurahman Wahid ( Gus Dur ) dari tahun ( 1965 - sampai sekarang.
Pada mulanya sangat sederhana sekali bangunannya terdiri atas sebuah bidang bujur sangkar yang luasnya hanya beberapa meter dan dindingnya terbuat dari bambu. Bangunan tersebut terdiri atas dua bagian, bagian depan untuk shalat dan mengaji sedangkan bagian belakang digunakan untuk tempat tinggal KH. Hasyim Asy'ari dan keluarga. Berawal hanya dari beberapa santri saja makin lama makin berkembang menjadi duapuluhdelapan santri dan terus berkembang sampai ada ratusan santri dari berbagai daerah di Jawa pada umumnya.
Perkembangan Pondok Pesantren Tebuireng dari segi fisik sampai sekarang juga masih tampak, dimana luas pondok sekarang sekitar enambelas hektar yang terdiri atas berbagai gedung baik untuk asrama santri, santrinya sekarang mencapai seratu ribu santri ini belum termasuk anak anak sekolah.
Comments
Post a Comment